Eksplorasi Kearifan Lokal Sebagai Sumber Pembelajaran Fikih Muamalah Di Pondok Pesantren Nurul Mujtahidin NW Lempuan

Abstract

Penelitian ini mengkaji pemanfaatan kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran Fikih Muamalah di Pondok Pesantren Nurul Mujtahidin NW Lempuan. Tujuannya adalah mengidentifikasi bentuk kearifan lokal yang relevan, menganalisis proses integrasinya, dan mengevaluasi dampaknya terhadap pemahaman santri. Metode kualitatif digunakan dengan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan berbagai bentuk kearifan lokal terintegrasi dalam pembelajaran, seperti praktik jual beli sederhana tanpa akad lisan (menonjolkan kepercayaan), sewa-menyewa lahan pertanian ("beli taun"), dan berbagai kerja sama ekonomi tradisional seperti "Nyakap" (bagi hasil lahan) serta "Banjar" (arisan). Tradisi pernikahan adat "Merarik" juga relevan dan dianggap tidak melanggar syariat.

Integrasi ini dilakukan melalui pendekatan kontekstual, menggunakan contoh nyata dan diskusi. Pesantren menyikapi praktik lokal yang berpotensi bertentangan (misalnya "Melaes" dan "Peranak Kepeng") dengan memberikan edukasi. Dampak positifnya, membuat materi Fikih Muamalah lebih dekat dan mudah dipahami santri, memperkuat peran pesantren dalam melestarikan budaya dan membentuk pemahaman fikih yang komprehensif.